Pages

Sabtu, 07 Januari 2012

Periode 4: Ilmu Pengetahuan dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata,"ilmu" dan "pengetahuan", yang masing-masing mempunyai identitas sendiri-sendiri. Dalam membicarakan "pengetahuan" saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan indera dalam memahami fakta dunia dan realitas, hakikat pengetahuan, kebenaran, kebaikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan, dsb. Kesemuanya telah lama dipersoalkan oleh para ahli filsafat seperti Socrates, Plato dan Aristoteles, dimana teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat.


 Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional

-Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah

-Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis

-Teknik berkembang pada suatu kebudayaan

-Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung

-Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.

-Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Kemiskinan
           Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhuan hidup pokok . Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pookok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dll. (Emil Salim, 1982).

           Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan, yang menentukan batas mnimum kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal:

(1) Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang dieperlukan (2) posisi manusia dalam lingkungan sekitar, dan (3) kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.

Garis kemiskinan memilik ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan, dsb.
b .Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri. Seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
c. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari penghasilan
d. Kebnayakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas (self employed).
e. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
 

Blogger news

Blogroll

About

You can get my activity @bagusaputro. Follow low low.